Menkominfo Tifatul Sembiring dilantik menjadi pemimpin suku adat Koto, Minangkabau. Dengan demikian selain bermarga Sembiring dari Sang Ayah, kini dia juga bergelar Datuak Tumangguang dari Sang Ibu yang bersuku Koto.
"Jadi kan dia itu jalur ibunya orang Bukittinggi yang sukunya Koto. Sudah 76 tahun di suku tua itu, datuknya meninggal dan belum ada yang gantikan. Hari ini Pak Tifatul diangkat jadi datuk," ujar staf khusus Tifatul, Ahmad Mabruri, kepada wartwawan di Jakarta, Sabtu (27/2/2010).
Pelantikan Tifatul dilakukan di Desa Nagari Guguak Tabek Sarojo, Kecamatan 4 Koto Kabupaten Agam. Dalam pelantikan tersebut dihadiri Mendagri Gamawan Fauzi, Gubernur Sumatera Barat Marlis Rahman, 46 pemimpin suku lain, dan beberapa tokoh adat.
Menurut Mabruri, tugas seorang pemimpin suku yakni menjadi tempat penyelesaian masalah suku Koto. Bahkan jika ada keponakan dari Tifatul yang hendak menikah, harus mendapat restu dari mantan Ketua DPP PKS tersebut.
"Jadi dia nanti yang akan menyelesaikan masalah sukunya dan pemberian restu," jelasnya.
Mabruri mengatakan, pemilihan terhadap Tifatul bukan karena sebagai menteri. Namun merupakan kesepakatan dari pihak keluarga. Tidak ada yang bisa dan mau menjadi pemimpin suku Koto.
"Karena ada jalur dari ibunya juga. Bisa juga karena dinilai sukses tapi nggak tahu juga saya. Yang pasti itu disetujui sama yang lain," ungkapnya.
BALIBO movie
Selasa, 09 Maret 2010
Pulang dari Bank, Eks Karyawan Indosiar Dirampok 6 Pria Bergolok
Bekasi - Perampokan sadis dialami Junaryono (44), mantan karyawan Indosiar bagian transportasi. Dia dicegat 6 orang bersenjata tajam usai mengambil uang dari bank. Dana pensiunnya Rp 126 juta amblas digondol para pelaku.
Informasi yang dihimpun detikcom, sekitar pukul 11.00 WIB, Junaryono bersama anak lelakinya Arizal (15), mengambil uang di Bank BCA kantor cabang pembantu Harapan Indah, Kota Bekasi, Selasa (16/2/2010). Keduanya menumpang sepeda motor Yamaha V-Ixion.
"Pulang dari bank saya memang sudah merasa dibuntuti orang. Tapi saya dan anak saya jalan terus," ujar Junaryono di RS Citra Harapan.
Perasaan tidak enak Junaryono tersebut ternyata benar adanya. Saat dia dan anaknya sampai di Jl Alpukat, Harapan Indah, tiba-tiba dipepet 6 orang pria yang menumpang 3 sepeda motor. Tanpa banyak bicara, orang-orang tersebut langsung berusaha menarik tas berisi uang yang dipegang Junaryono.
Junaryono pun mencoba mempertahankan uangnya. Melihat korbannya melawan, beberapa pelaku kemudian mengeluarkan golok. Junaryono yang hanya berbekal tangan kosong pun tidak berdaya. Dia mengalami sejumlah luka akibat sabetan senjata tajam di tubuhnya. Demikian pula dengan Arizal yang mencoba membantu bapaknya. Tangan kanan remaja tersebut luka parah.
"Setelah mengambil uang saya, pelaku langsung kabur ke arah Pejuang Jaya. Salah satu pelaku ciri-cirinya berkulit hitam, tinggi sekitar 170 cm dan berambut keriting," ungkap Junaryono.
Suryadi, seorang saksi mata di tempat kejadian, mengungkapkan para pelaku membawa golok panjang. Dia dan sejumlah orang yang berada di lokasi kejadian tidak berani menolong korban.
"Kita takit aja jadi sasaran. Pelaku bawa golok yang panjang," ujar Suryadi.
Anggota Polres Kota Bekasi sudah melakukan olah TKP. Saat ini mereka sedang melakukan pengejaran terhadap para pelaku.
Informasi yang dihimpun detikcom, sekitar pukul 11.00 WIB, Junaryono bersama anak lelakinya Arizal (15), mengambil uang di Bank BCA kantor cabang pembantu Harapan Indah, Kota Bekasi, Selasa (16/2/2010). Keduanya menumpang sepeda motor Yamaha V-Ixion.
"Pulang dari bank saya memang sudah merasa dibuntuti orang. Tapi saya dan anak saya jalan terus," ujar Junaryono di RS Citra Harapan.
Perasaan tidak enak Junaryono tersebut ternyata benar adanya. Saat dia dan anaknya sampai di Jl Alpukat, Harapan Indah, tiba-tiba dipepet 6 orang pria yang menumpang 3 sepeda motor. Tanpa banyak bicara, orang-orang tersebut langsung berusaha menarik tas berisi uang yang dipegang Junaryono.
Junaryono pun mencoba mempertahankan uangnya. Melihat korbannya melawan, beberapa pelaku kemudian mengeluarkan golok. Junaryono yang hanya berbekal tangan kosong pun tidak berdaya. Dia mengalami sejumlah luka akibat sabetan senjata tajam di tubuhnya. Demikian pula dengan Arizal yang mencoba membantu bapaknya. Tangan kanan remaja tersebut luka parah.
"Setelah mengambil uang saya, pelaku langsung kabur ke arah Pejuang Jaya. Salah satu pelaku ciri-cirinya berkulit hitam, tinggi sekitar 170 cm dan berambut keriting," ungkap Junaryono.
Suryadi, seorang saksi mata di tempat kejadian, mengungkapkan para pelaku membawa golok panjang. Dia dan sejumlah orang yang berada di lokasi kejadian tidak berani menolong korban.
"Kita takit aja jadi sasaran. Pelaku bawa golok yang panjang," ujar Suryadi.
Anggota Polres Kota Bekasi sudah melakukan olah TKP. Saat ini mereka sedang melakukan pengejaran terhadap para pelaku.
Dirampok, Karyawati Trans 7 Terkapar di Setiabudi, Jaksel
Jakarta - Seorang wanita yang diketahui sebagai karyawan di stasiun televisi Trans 7 dirampok. Korban yang diketahui bernama Amrianti, ditemukan bersimbah darah di jembatan penyeberangan di depan Wisma Baja, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Seperti dikutip detikcom dari situs TMC Polda Metro Jaya, Rabu (24/2/2010) Amrianti pertama kali ditemukan oleh petugas BM Dit Lantas Polda Metro Jaya, sekitar pukul 00.55 WIB.
Menurut informasi yang diperoleh dari saksi di TKP, pelaku perampokan sempat memukul Amrianti dengan menggunakan batu sehingga mengalami luka cukup serius di bagian kepala.
Saat ini Amrianti menjalani perawatan di RS Medistra. Kasus tersebut kini sedang ditangani oleh petugas dari Polsek Metro Setiabudi
Seperti dikutip detikcom dari situs TMC Polda Metro Jaya, Rabu (24/2/2010) Amrianti pertama kali ditemukan oleh petugas BM Dit Lantas Polda Metro Jaya, sekitar pukul 00.55 WIB.
Menurut informasi yang diperoleh dari saksi di TKP, pelaku perampokan sempat memukul Amrianti dengan menggunakan batu sehingga mengalami luka cukup serius di bagian kepala.
Saat ini Amrianti menjalani perawatan di RS Medistra. Kasus tersebut kini sedang ditangani oleh petugas dari Polsek Metro Setiabudi
Gagal Rampok Taksi, 2 ABG Malah Kabur ke Markas TNI
Jakarta - Rasa panik menjadi awal dari tertangkapnya 2 ABG pencoleng taksi ini. Setelah gagal merampok taksi 'Indah Famili', pelaku malah kabur ke markas TNI AD di Tanjung Priok. Pelaku pun dengan mudah dibekuk.
Kejadian bermula pada Senin (9/3/2010) malam. Kedua pelaku bernama Andre (17) dan Doni Saputra (14) ingin merampok merampok taksi yang dikemudikan oleh Zulfa Harmoni (43) bernopol B 2630 BL sekitar pukul 21.00 WIB.
"Kejadian di depan kantor Batalyon IV Air Jl Pulau Payung, Pelabuhan Tanjung Priok," ujar Kasat Reskrim AKP Ujung kepada wartawan, di Polres Pelabuhan Tanjung Priok, Selasa (9/3/2010).
Kedua pelaku berpura-pura menjadi penumpang dan naik dari Gedung Wisma Asri, Bekasi. Mereka minta diantar ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Tiba-tiba Andre yang duduk di belakang menjerat sopir dengan tali kawat rem sepeda. Sedangkan Doni yang berada di samping memegangi tangan korban,"
terangnya.
Saat dijerat, korban berontak sekuat tenaga dan berhasil meloloskan diri
dari jeratan pelaku. Korban kemudian kabur sambil berteriak minta tolong. Pelaku pun panik dan kabur ke dalam kantor Batalyon IV Air, Jl Paliat No 2 Pelabuhan Tanjung Priok.
Warga yang melihat aksi tersebut, seketika mengejar para pelaku bersama
anggota TNI di markas itu. "Pelaku akhirnya tertangkap. Selanjutnya kedua pelaku diserahkan ke Polres Pelabuhan Tanjung Priok untuk proses lebih lanjut," pungkasnya.
Kejadian bermula pada Senin (9/3/2010) malam. Kedua pelaku bernama Andre (17) dan Doni Saputra (14) ingin merampok merampok taksi yang dikemudikan oleh Zulfa Harmoni (43) bernopol B 2630 BL sekitar pukul 21.00 WIB.
"Kejadian di depan kantor Batalyon IV Air Jl Pulau Payung, Pelabuhan Tanjung Priok," ujar Kasat Reskrim AKP Ujung kepada wartawan, di Polres Pelabuhan Tanjung Priok, Selasa (9/3/2010).
Kedua pelaku berpura-pura menjadi penumpang dan naik dari Gedung Wisma Asri, Bekasi. Mereka minta diantar ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Tiba-tiba Andre yang duduk di belakang menjerat sopir dengan tali kawat rem sepeda. Sedangkan Doni yang berada di samping memegangi tangan korban,"
terangnya.
Saat dijerat, korban berontak sekuat tenaga dan berhasil meloloskan diri
dari jeratan pelaku. Korban kemudian kabur sambil berteriak minta tolong. Pelaku pun panik dan kabur ke dalam kantor Batalyon IV Air, Jl Paliat No 2 Pelabuhan Tanjung Priok.
Warga yang melihat aksi tersebut, seketika mengejar para pelaku bersama
anggota TNI di markas itu. "Pelaku akhirnya tertangkap. Selanjutnya kedua pelaku diserahkan ke Polres Pelabuhan Tanjung Priok untuk proses lebih lanjut," pungkasnya.
Duh! Anak SD Pukul dan Sayat Teman Kelasnya
Jakarta - AB (8) seorang murid Sekolah Dasar (SD) tega menyiksa dan menganiyaya teman sekolahnya. Selain itu, Arya juga sering mencuri barang-barang teman sekelasnya.
"Kalau saat istirahat, kami sering dipukuli. Kepala dibenturkan ke tembok," ujar salah seorang korban, Fajry (8), di sekolahnya SDN 012 pagi, Cipinang Muara, Jakarta Timur, Senin (8/2/2010).
Siswa kelas III ini menceritakan, AB biasanya memanggil empat orang lainnya dari teman sekelasnya yaitu Lutfi, Delfan, Teddy, dan Zikri.
"Dia minta kami supaya curi barang teman-teman lainnya seperti uang," katanya.
Selain memukul, AB juga sering mengancam teman kelasnya akan ditusuk dengan cincin kacu yang terbuat dari logam.
"Itu juga biasanya sambil bawa silet dan mengiris lengan dan kaki kami," jelasnya.
Sementara itu, salah seorang penjaga kompleks sekolahan, Uus (35) mengaku sempat menanyai AB tentang prilakunya yang tidak wajar.
"Saya pernah tanya sama anak itu, dan dia bilang disuruh sama seorang pemulung untuk minta uang ke teman-temanya," tuturnya.
Pemulung tersebut digambarkan dari AB adalah orang yang tinggi, berwarna kulit hitam dan sering membawa anjing.
"ABjuga mengaku sering diberikan semacam obat-obatan atau pil kalau bertemu dengan pemulung itu," katanya.
Saat ini, kasus AB ditangani oleh bagian Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Jakarta Timur untuk diusut lebih lanjut.
"Kalau saat istirahat, kami sering dipukuli. Kepala dibenturkan ke tembok," ujar salah seorang korban, Fajry (8), di sekolahnya SDN 012 pagi, Cipinang Muara, Jakarta Timur, Senin (8/2/2010).
Siswa kelas III ini menceritakan, AB biasanya memanggil empat orang lainnya dari teman sekelasnya yaitu Lutfi, Delfan, Teddy, dan Zikri.
"Dia minta kami supaya curi barang teman-teman lainnya seperti uang," katanya.
Selain memukul, AB juga sering mengancam teman kelasnya akan ditusuk dengan cincin kacu yang terbuat dari logam.
"Itu juga biasanya sambil bawa silet dan mengiris lengan dan kaki kami," jelasnya.
Sementara itu, salah seorang penjaga kompleks sekolahan, Uus (35) mengaku sempat menanyai AB tentang prilakunya yang tidak wajar.
"Saya pernah tanya sama anak itu, dan dia bilang disuruh sama seorang pemulung untuk minta uang ke teman-temanya," tuturnya.
Pemulung tersebut digambarkan dari AB adalah orang yang tinggi, berwarna kulit hitam dan sering membawa anjing.
"ABjuga mengaku sering diberikan semacam obat-obatan atau pil kalau bertemu dengan pemulung itu," katanya.
Saat ini, kasus AB ditangani oleh bagian Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Jakarta Timur untuk diusut lebih lanjut.
Hujan Ikan Guyur Kota di Australia
Sejak 1974, suatu kota di wilayah gersang di Australia kejatuhan banyak ekor ikan
Sepanjang akhir pekan lalu, penduduk suatu kota kecil di wilayah tandus Australia bagian utara mengalami berkah yang jarang terjadi. Kota mereka dilanda hujan ikan.
Laman harian The Telegraph mengungkapkan, dalam dua hari berturut-turut Kota Lajamanu di negara bagian Northern Territory kejatuhan banyak ekor ikan. Bersama dengan air hujan, ikan-ikan itu muncul begitu saja dari langit.
Sebagian besar ikan masih dalam keadaan hidup. Hujan ikan itu baru berhenti Senin, 1 Maret 2010.
Para pakar cuaca di Australia yakin bahwa ikan spangled perch, salah satu jenis ikan air tawar di Australia, tampaknya terhisap ke dalam badai. Mereka lalu dibawa angin kencang sebelum akhirnya berguguran di Lajamanu, kota yang jumlah penduduknya hanya 669 orang.
"Badai membawa ikan-ikan itu naik hingga ketinggian 40 ribu hingga 50 ribu kaki di udara," kata seorang pakar senior di Biro Meteorologi Australia, Mark Kersemakers. "Saat mereka ikut dalam 'sistem' badai, mereka membeku. Setelah beberapa waktu, mereka bebas dari badai," lanjut Kersemakers.
Ini merupakan kali ketiga dalam kurun waktu lebih dari 30 tahun di mana Lajamanu dilanda hujan ikan. Peristiwa serupa terjadi pada 1974 dan 2004.
"Biasanya, ikan ada di dalam air. Sekarang ikan-ikan itu jatuh dari langit. Bagaimana kalau sesuatu yang lebih besar jatuh dari langit?" kata Joe Ashley, warga berusia 55 tahun. "Bisa saja besok-besok ada buaya yang akan jatuh dari langit," lanjut Ashley.
Sepanjang akhir pekan lalu, penduduk suatu kota kecil di wilayah tandus Australia bagian utara mengalami berkah yang jarang terjadi. Kota mereka dilanda hujan ikan.
Laman harian The Telegraph mengungkapkan, dalam dua hari berturut-turut Kota Lajamanu di negara bagian Northern Territory kejatuhan banyak ekor ikan. Bersama dengan air hujan, ikan-ikan itu muncul begitu saja dari langit.
Sebagian besar ikan masih dalam keadaan hidup. Hujan ikan itu baru berhenti Senin, 1 Maret 2010.
Para pakar cuaca di Australia yakin bahwa ikan spangled perch, salah satu jenis ikan air tawar di Australia, tampaknya terhisap ke dalam badai. Mereka lalu dibawa angin kencang sebelum akhirnya berguguran di Lajamanu, kota yang jumlah penduduknya hanya 669 orang.
"Badai membawa ikan-ikan itu naik hingga ketinggian 40 ribu hingga 50 ribu kaki di udara," kata seorang pakar senior di Biro Meteorologi Australia, Mark Kersemakers. "Saat mereka ikut dalam 'sistem' badai, mereka membeku. Setelah beberapa waktu, mereka bebas dari badai," lanjut Kersemakers.
Ini merupakan kali ketiga dalam kurun waktu lebih dari 30 tahun di mana Lajamanu dilanda hujan ikan. Peristiwa serupa terjadi pada 1974 dan 2004.
"Biasanya, ikan ada di dalam air. Sekarang ikan-ikan itu jatuh dari langit. Bagaimana kalau sesuatu yang lebih besar jatuh dari langit?" kata Joe Ashley, warga berusia 55 tahun. "Bisa saja besok-besok ada buaya yang akan jatuh dari langit," lanjut Ashley.
Facebook Gagalkan Serbuan Israel ke Palestina Rupanya ada seorang prajurit Israel yang tengah menderita sindrom "Banci Facebook"
Pimpinan pasukan Israel membatalkan serangan militer ke wilayah Palestina. Pasalnya, rencana serangan itu sudah bocor ke laman jejaring sosial, Facebook. Lho kok bisa?
Usut punya usut, ternyata ada seorang serdadu Israel yang tengah mengidap sindrom "banci Facebook." Maksudnya, dia lagi gemar memberitakan kegiatan yang dia lakukan saat ini dalam akun miliknya di Facebook, yang populer dengan istilah update status.
Militer Israel, Rabu 3 Maret 2010, mengungkapkan bahwa prajurit yang tidak disebutkan namanya itu rupanya keceplosan menyebut lokasi dan waktu dia bertugas. Saat itu, dia masuk dalam pasukan yang akan menyerang suatu desa di Tepi Barat, yang dihuni rakyat Palestina.
"Hari Rabu kami bersihkan [desa] Katana dan hari Kamis, bila Tuhan berkenan, kami pulang," demikian petikan status prajurit itu di Facebook seperti yang dikutip laman harian Ha'aretz. Dia juga mengungkapkan unit operasi dan misi yang dia jalankan.
Ulah dia rupanya diketahui sesama prajurit, yang melaporkannya ke komandan. Mempertimbangkan bahwa aksi mereka sudah bocor di Facebook, maka pimpinan pasukan memutuskan membatalkan serangan.
Para komandan tidak mau nasib anak buah mereka terancam selama serangan karena bisa saja informasi yang bocor itu sudah diketahui kelompok perjuangan Palestina.
Serdadu itu akhirnya dicokok oleh polisi militer. Dia kini sudah diadili dan harus mendekam di penjara selama 10 hari akibat kesalahannya itu. Dia pun langsung diusir dari batalion dan pos pertempuran tempat dia bertugas. (Associated Press)
Usut punya usut, ternyata ada seorang serdadu Israel yang tengah mengidap sindrom "banci Facebook." Maksudnya, dia lagi gemar memberitakan kegiatan yang dia lakukan saat ini dalam akun miliknya di Facebook, yang populer dengan istilah update status.
Militer Israel, Rabu 3 Maret 2010, mengungkapkan bahwa prajurit yang tidak disebutkan namanya itu rupanya keceplosan menyebut lokasi dan waktu dia bertugas. Saat itu, dia masuk dalam pasukan yang akan menyerang suatu desa di Tepi Barat, yang dihuni rakyat Palestina.
"Hari Rabu kami bersihkan [desa] Katana dan hari Kamis, bila Tuhan berkenan, kami pulang," demikian petikan status prajurit itu di Facebook seperti yang dikutip laman harian Ha'aretz. Dia juga mengungkapkan unit operasi dan misi yang dia jalankan.
Ulah dia rupanya diketahui sesama prajurit, yang melaporkannya ke komandan. Mempertimbangkan bahwa aksi mereka sudah bocor di Facebook, maka pimpinan pasukan memutuskan membatalkan serangan.
Para komandan tidak mau nasib anak buah mereka terancam selama serangan karena bisa saja informasi yang bocor itu sudah diketahui kelompok perjuangan Palestina.
Serdadu itu akhirnya dicokok oleh polisi militer. Dia kini sudah diadili dan harus mendekam di penjara selama 10 hari akibat kesalahannya itu. Dia pun langsung diusir dari batalion dan pos pertempuran tempat dia bertugas. (Associated Press)
Langganan:
Postingan (Atom)